11/10/2009

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya" (Al-'Alaq : 1-5)

*********************
Ayat tsb diatas mendorong Umat Islam untuk pandai membaca, berfikir dan
berkreasi. semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat yg diperoleh. Ilmu
akan bertambah, bahasa makin baik, dan wawasan makin luas. Bacalah alam ini.
Bacalah AL Qur'an ini. Bacalah buku-buku ilmu pengetahuan.
Jadi sudah barang pasti, membaca merupakan kunci pembuka untuk mempelajari
ilmu pengetahuan.

Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sebagaimana yg dicerminkan dalam
wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. tsb diatas. Begitu
besar perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan, sehingga setiap orang Islam
baik laki2 maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu. Sabda Nabi :
"Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan" (HR.
Ibnu Abdil Bar).
Dimanapun ilmu berada, Islam memerintahkan untuk mencarinya. Sabda Nabi :
"Carilah ilmu meskipun di negeri Cina" (HR Ibnu 'Adi dan Baihaqi).

Menuntut ilmu dalam Islam tidak berhenti pada batas usia tertentu, melainkan
dilaksanakan seumur hidup. tegasya dalam hal menuntut ilmu tidak ada istilah
"sudah tua". Selama hayat masih dikandung badan, manusia wajib menuntut ilmu.
Hanya caranya saja hendaklah disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
masing-masing.
Perintah menuntut ilmu sepanjang masa ini diterangkan dalam Hadits Nabi Saw.
"Carilah ilmu sejak buaian sampai ke liang ladah".

*******
Dengan memiliki ilmu, seseorang menjadi lebih tinggi derajatnya dibanding
dengan yg tidak berilmu. Atau dgn kata lain, kedudukan mulia tidak akan dicapai
kecuali dengan ilmu.
Firman Allah Swt. : "Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yg beriman
diantara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Al
Mujadilah : 11)
Dan firman Allah Swt. :
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui" (Az-Zumar : 9).

sementara itu, penghormatan terhadap penuntut ilmu dijelaskan pula dalam
beberapa Hadits Nabi Saw. diantaranya :
"Tidaklah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah, sambil membaca al
Qur'an dan mempelajarinya kecuali mereka dinaungi oleh para malaikat, mereka
diberikan ketenangan, disirami rahmat dan selalu diingat Allah".

"Sesungguhnya, malaikat akan meletakkan sayapnya (menaungi) pada pencari ilmu
karena senang apa yg sedang dituntutnya".

Menurut hadits tsb diatas, tempat-tempat majlis ilmu itu dinaungi malaikat,
diberikan ketenangan (sakinah), disirami rahmat dan dikenang Allah di
singgasana-Nya.

Begitulah penghormatan yg diberikan kepada orang-orang yg menuntut ilmu
pengetahuan itu.

Ilmu Memperkuat Iman
---------------------------------
Ilmu pengetahuan dapat memperluas cakrawala dan memperkaya bahan pertimbangan
dalam segala sikap dan tindakan. Keluasan wawawasan, pandangan serta kekayaan
informasi akan membuat seseorang lebih cenderung kepada obyektivitas, kebenaran
dan realita.
Ilmu yg benar dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan kebenaran dalam
berbagai bentuk. Tentunya bagi seorang muslim, dibalik wajah-wajah kebenaran
itu tersirat kebenaran yang mutlak adalah Allah Swt. Zat mutlak Pemilik
Kebenaran. Dengan kata lain, ilmu yang benar mendorong seseorang beriman kepada
Allah Swt. Zat Yang Maha Benar. Bahkan lebih dari itu, ilmu yg benar dapat pula
memperkuat dan meningkatkan keimanan seseorang. Ilmu dapat memperkuat iman, dan
iman melahirkan kepatuhan dan tawadhu' kepada Allah Swt.
Firman Allah Swt. :
"Dan agar orang-orang yg telah diberi ilmu meyakini al-Qur'an itulah yang hak
(petunjuk yang benar) dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepada-Nya" (al Hajj : 54).

Dari salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud : "Dari Abu
Darda' berkata, saya mendengar Rasulallah Saw. bersabda : 'Kelebihan seseorang
alim dari seseorang 'abid (banyak ibadah) seperti kelebihan bulan pada
bintang-bintang".

Menurut hadits ini orang yg berilmu melebihi dari orang yg banyak ibadah
laksana bulan melebihi bintang-bintang.
Ilmu manfaatnya tidak terbatas, bukan hanya bagi pemiliknya. Tapi ia membias
ke orang lain yg mendengarkannya atau yang membaca karya tulisnya. Sedangkan
ibadah manfaatnya terbatas hada pada sipelakunya.

Ilmu atasar dan pengaruhnya tetap abadi dan lestari selama masih ada orang
yang memanfaatkannya, meskipun sudah beberapa ribu tahun. Tetapi orang yg
melakukan shalat, puasa, zakat, haji, bertasbih, bertakbir dll tetap diberi
pahala oleh Allah Swt., akan tetapi semua ini segera berakhir dengan
berakhirnya pelaksanaan dan kegiatan.

Sabda Nabi : "Jika manusia meninggal dunia, semua amalnya terputus kecuali
tiga : sedekah jariah, ilmu yg bermanfaat dan anak saleh yg selalu mendo'akan
kedua orang tuanya" (HR. Muslim).

No comments:

Post a Comment